Wellcome... take a look at Math a bit deeper

pmatanjar.blogspot.com

Tuesday, April 20, 2010

Pembelajaran Matematika Siswa Autis


ABSTRAK
Anjar Dwi Astutiningsih, Interaksi Siswa Autis dengan Guru dan Teman Sekelas di Sekolah Inklusif untuk Mengaktualkan Potensi Siswa dalam Pembelajaran Matematika: Studi Kasus pada Siswa Autis Kelas 1 Sekolah Dasar. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2008.
Semakin banyaknya penderita autis menuntut penanganan yang serius khususnya dalam hal pendidikan. Di Indonesia sedang berkembang suatu model pendidikan baru yaitu pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif merupakan salah satu layanan pendidikan bagi anak autis. Melalui pendidikan inklusif anak-anak autis dididik bersama anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak normal lainnya untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, termasuk di dalamnya potensi dalam bidang matematika. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui sejauh mana pendidikan inklusif memberi kesempatan kepada siswa autis untuk berinteraksi dengan guru dan teman sekelas dalam proses pembelajaran matematika. (2) Mengetahui sejauh mana bantuan yang diberikan oleh guru dan teman sekelas untuk siswa autis dalam upaya pemecahan masalah matematika. (3) Mengetahui apakah interaksi antara siswa autis dengan guru dan teman sekelas di kelas inklusif dapat mengaktualkan potensi siswa autis khususnya dalam matematika.

Penelitian ini merupakan gabungan antara penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dengan teknik studi kasus. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di sekolah Inklusif SD Tumbuh Yogyakarta, dengan mengambil subjek penelitian seorang siswa autis kelas 1. Sebelum penelitian diadakan observasi awal untuk mengetahui kondisi umum hal-hal yang akan diteliti. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7- 28 April 2008.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian berasal dari observasi, wawancara, foto dan rekaman video. Instrumen penelitian berupa: (1) Lembar observasi interaksi antara siswa autis dengan guru. (2) Lembar observasi interaksi antara siswa autis dengan teman sekelasnya. (3) Pedoman wawancara dengan guru, orang tua dan teman sekelas siswa autis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sekolah inklusif memberikan peluang yang besar bagi siswa autis untuk menjalin interaksi dengan guru maupun teman sekelasnya. Dari interaksi tersebut siswa autis mendapat bantuan dari guru maupun teman sekelasnya. (3) Bantuan dari guru berupa: petunjuk, penjelasan, penguatan, koreksi, teguran, motivasi, penstabilan emosi. Bantuan dari teman sekelas berupa: motivasi dan teguran. (3) Dengan adanya interaksi tersebut potensi siswa autis khususnya dalam matematika menjadi berkembang atau menjadi aktual. Di sekolah inklusif siswa autis juga mengalami kemajuan dari aspek afektif maupun psikomotorik.


No comments:

Post a Comment